Minggu, 24 Juni 2012

ARITMATIKA SOSIAL DAN PERBANDINGAN


A.      Aritmatika Sosial Dalam Kegiatan Ekonomi
1.         Menghitung Nilai Keseluruhan, Nilai per Unit, dan Nilai Sebagian
Seorang pemilik toko buku menjual satu kotak pensil dengan harga Rp.8.400,00. Ternyata, dalam satu kotak terdapat 12 buah pensil. Seseorang membeli sebuah pensil dan pemilik toko menjualnya dengan harga Rp.700,00. Dalam hal ini, harga satu kotak pensil = Rp.8.400,00 disebut nilai keseluruhan, sedangkan harga satu buah pensil = Rp.700,00 disebut nilai per unit.

Contoh soal :
Seorang pedagang buah membeli 10 buah apel. Ia membayar dengan 1 lembar uang seratus ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Rp. 60.000,00.
a.    Tentukan harga pembeliannya !
b.    Tentukan pembelian tiap buah !
c.    Jika pedagang tersebut hanya membeli 8 buah apel, berapa ia harus membayar ?
Penyelesaian :
a.    Harga pembelian = 1 x Rp. 100.000,00 – Rp. 60.000,00
  = Rp. 100.000,00 – Rp. 60.000,00
            = Rp. 40.000,00          
Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah  Rp. 40.000,00
b.    Harga Apel per buah  =
= Rp. 4.000,00
              Jadi , harga tiap buah Ape itu adalah Rp. 4.000,00
c.    Harga 8 buah  = 8 x Rp. 4.000,000
                        = Rp. 32.000,00
              Jadi, harga 8 buah Apel adalah Rp. 32.000,00

2.         Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi
Page 1
Pak Iman membeli kulkas dengan harga Rp. 1.250.000,00. Sebulan kemudian kulkas tersebut dijual dengan harga Rp. 1.400.000,00. Dalam hal ini, Pak Iman mengalami untung Rp. 150.000,00. Jika Pak Iman hanya mampu menjual dengan harga Rp. 1.050.000,00, dikatakan Pak Iman mengalami rugi Rp. 200.000,00.
              Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.         Harga beli adalah harga barabg dari pabrik, grosir, atau tampat lainnya. Harga beli sering disebut modal.
b.        Harga jual adalah harga barang yang di tetapkan oleh pedagang kepada pembeli. Untung atau laba adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.
Laba = harga penjualan – harga pembelian
c.         Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan kurang dari harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan

Contoh soal :
     Seorang pedagang membeli jeruk sebanyak 40 kg dengan harga Rp. 8.000,00 per kg. kemudian 30 kg dijual antaranya dijual dengan harga Rp. 10.000,00 per kg. dan sisanya dijual dengan harga Rp. 6.000,00 per kg.
Hitunglah :
a.    Harga pembelian
b.    Harga penjualan
c.    Besarnya untung atau rugi dari hasil penjualan tersebut.
Penyelesaian :
a.    Harga pembelian  = 40 x Rp. 8.000,00
                            = Rp. 320.000,00
Jadi, harga pembelian jeruk adalah Rp. 320.000,00
b.    Harga penjualan
=( 30 x Rp. 10.000,00 ) + ( 10 x Rp. 6000,00 )
= Rp. 300.000,00 + Rp. 60.000,00
= Rp 360.000,00
Jadi, harga penjualan adalah Rp 360.000,00
c.    Karena harga penjualan lebih dari harga pembelian.
Untung  = Rp. 360.000,00 – Rp. 320.000,00
             = Rp. 40.000,00
Page 2
Jadi, besarnya keuntungan yag diperoleh pedagang tersebut adalah Rp. 40.000,00
3.         Persentase Untung atau Rugi
a.    Menetukan persentase untung dan rugi
Persen artinya per seratus. Persen di tulis dalam bentuk p% dengan p bilangan real.
Dalam perdagangan, besar untung atau rugi terhadap harga pembelian biasanya dinyatakan dalam bentuk persen.
Persentase untung = x 100 %
Persentase rugi = x 100 %
Contoh soal :
Suatu barang di beli dengan harga Rp. 2.000,00 dan dijual Rp. 2.500,00. Nyatakanlah untungnya sebagai persentase dari :
Penyelesaian :
Untung Rp. 2.500,00 – Rp. 2.000,00 = Rp. 500,00
a.       Untung sebagai persentase dari harga pembelian  = = 25 %
b.      Untung sebagai persentase dari harga penjualan   =  = 20 %
b.    Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika persentase untung atau rugi diketahui
Jika diketahui persentase untung atau rugi diketahui, kita dapat menghitung harga beli atau harga jual.
Kalian mengetahui telah bahwa untung = harga penjulan – harga pembelian, maka
1)      Harga penjualan = harga pembelian + untung
2)      Harga pembelian = harga penjualan – untung
Kalian juga mengetahui bahwa rugi = harga pembelian – harga penjualan, maka
1)      Harga penjualan = harga pembelian – rugi
2)      Harga pembelian = harga penjulan + rugi.

Contoh soal :
Seorang pedagang menjual suatu barang dengan harga Rp. 220.000,00 dan mendapat untung 10 % dari harga beli. Tentukan harga beli barang tersebut.


Page 3
 

Penyelesaian :
Harga penjualan = harga pembelian + untung
Rp. 220.000,00 = harga pembelian + 10 % harga pembelian
                          = 100 % harga pembelian + 5 % harga pembelian
                          = ( 100 % + 10 % ) harga pembelian
                          =    x harga pembelian
Harga pembelian = Rp. 220.000,00 :
                            = Rp. 220.000,00 x
                            = Rp. 200.000,00

B.       RABAT ( DISKON ), BRUTO, TARA, DAN NETO
1.    Rabat ( Diskon )
Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon. Dalam pemakaiannya terdapat perbedaan istilah antara rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh produsen kepada grosir, agen atau pengecer. Sedangkan diskon digunakan oleh grosir, agen atau pengecer kepada konsumen.

Contoh soal :
Seorang membeli pakaian Di Ramayana seharga Rp. 120.000,00. Di Ramayana itu memberikan  diskon 25 % untuk setiap pembelian. Berapakah uang yang harus ia bayar?
Penyelesaian :
Harga pembelian = Rp. 120.000,00
Diskon 25 %    = x Rp. 120.000,00
                                    = Rp. 30.000,00
Uang yang harus di bayar  = Rp. 120.000,00 – Rp. 30.000,00
                                           = Rp. 90.000,00
Jadi, uang yang harus ia bayarkan sebesar Rp. 90.000,00
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
Harga bersih = harga kotor – rabat (diskon)
Dimana  :    * harga kotor adalah harga barang yang sebelum dipotong rabat (diskon)
Page 4
                               * harga bersih adalah harga barang sesudah dipotong rabat (diskon)
2.    Broto, Tara, dan Neto
Istilah bruto, tara, dan neto sering kita jumpai dalam masalah berat barang. Dalam kehidupan sehari – hari bruto diartikan sebagai berat kotor, neto adalah berat bersih, dan tara adalah selisih antara bruto dan neto.
Bruto = neto + tara
Neto = bruto – tara
Tara = nruto – neto
Jika diketahui persen tara dan bruto, kalian dapat mencari tara dengan rumus berikut
Tara = persen tara x bruto
Untuk menetukan harga bersih setelah memperoleh potongan berat (tara) dapat dirumuskan sebagai berikut.
Harga bersih = neto x harga/satuan berat

Contoh soal :
Kakak membeli 8 kaleng susu. Di setiap kaleng itu tertulis 1 kg. Setelah ditimbang ternyata berat seluruh kaleng susu tersebut 10 kg. berapakah bruto dan tara setiap kaleng?
Penyelesaian :
Bruto setiap kaleng = 10 kg : 8 = 1,25 kg
Tara setiap kaleng = 1,25 kg – 1 kg = 0,25 kg

C.      BUNGA TABUNGAN DAN PAJAK
1.    Bunga Tabungan
Apabila kita menyimpan uang di bank, maka kita akan mendapatkan tambahan uang yang disebut bunga. Bunga tabungan dihitung berdasarkan persen nilai. Bunga tabungan dihitung secara priodik. Ada dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung hanya berdasarkan besarnya modal saja, sedangkan bunga mejemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga.
Contoh soal :
Heny menyimpan uang di bank sebesar Rp. 4.000.000,00 dengan suku bunga 18 % setahun dengan bunga tunggal. Tentukan :
a.    Besarnya bunga pada akhir bulan pertama
b.    Besarnya bunga pada akhir bulan keenam
c.   
Page 5
Besarnya uang setelah 2 tahun
Penyelesaian :
Modal = Rp. 4.000.000,00; bunga = 18 % setahun.
a.    Bunga akhir bulan pertama
=  x  x Rp.4.000.000,00
= Rp. 60.000,00
b.    Bunga akhir bulan keenam
=  x x Rp. 4.000.000,00
= Rp. 360.000,00
c.    Bunga 2 tahun = 2 x  x Rp 4.000.000,00
= Rp. 1.440.000,00
   Jumlah uang seluruhnya
\  = Rp. 4.000.000,00 + Rp. 1.440.000,00
   = Rp. 5.440.000,00
Jadi, jumlah uang setelah 2 tahun adalah Rp. 5.440.000,00

2.    Pajak
Pajak adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan – peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Jadi pajak bersifat mengikat dan memaksa.
Jenis – jenis pajak antara lain Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasialn (PPh).
Contoh soal :
Pak Udin memperoleh gaji Rp. 1.550.000,00 sebulan dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 580.000,00. Jika pajak penghasilan (PPh) diketahui 10 %. Berapakah besar gaji yang diterima Pak Udin per bulan ?
Penyelesaian :
Besar gaji = Rp. 1.550.000,00
Penghasilan tidak kena pajak = Rp. 580.000,00
PPh = 10 %
Besar penghasilan kena pajak
= Rp. 1.550.000,00 – Rp. 580.000,00
Page 6
= Rp. 970.000,00
Biaya pajak penghasilan  = 10 % x Rp. Pengasilan kena pajak
                                        =  x Rp. 970.000,00
                                        = Rp. 97.000,00
Gaji yang diterima = Rp. 1.550.000,00 – Rp.97.000,00
                               = Rp. 1.453.000,00
Jadi besar gaji yang diterima Pak Udin per bulan adalah Rp. 1.453.000,00

D.      PERBANDINGAN
1.    Pengertian Perbandingan
Berat badan Riam 24 kg, sedangkan berat badan Yoga 30 kg. Perbandingan berat badan Riam dan Yoga dapat dinyatakan dengan dua cara berikut :
a.     Berat badan Riam kurang dari berat badan Yoga. Dalam hal ini, yang dibandingkan adalah selisih berat badan.
b.    Berat badan Riam : berat badan Yoga = 24 : 30 = 4 : 5. Dalam hal ini, yang dibandingkan adalah hasil bagi berat badan Riam dan berat badan Yoga.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ada dua cara dalam membandingkan dua besaran sebagai berikut.
a.    Dengan mencari selisih
b.    Dengan mencari hasil bagi

2.    Menyederhanakan
Perhatikan uraian berikut.
Sebuah meja berukuran 150 cm dan lebar 100cm. Perbandingan panjang dan lebar meja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mencari selisih 150 cm – 100 cm = 50 cm atau dapat pula dengan mencari hasil baginya, yaitu 150 : 100 = 3 : 2.
Panjang dan lebar meja adalah dua besaran sejenis, karena mempunyai satuan yang sama, yaitu cm. Namun, panjang meja dan luas meja adalah dua besaran tidak sejenis, karena mempunyai satuan yang berbeda sehingga tidak dapat dibandingkan. Dalam hal ini kita akan membandingkan dua besaran sejenis dengan cara mencari hasil bagi.


Page 7
 

            Contoh soal :
Nyatakan perbandinagan berikut dalam bentuk yang paling sederhana.
a.    2  : 4
b.    400 cm3 1 l
Penyelesaian :
a.    2 : 4 =  :
                 =
                 = 10 : 5 = 2 : 1
b.    400 cm3 : 1 l  = 400 cm3 : (1 x 1.000) cm3
                     = 400 : 1.000
                     = 4 : 10 = 2 : 5

E.       GAMBAR BERSKALA
1.    Pengertian Skala
Skala 1 : 100
Skala adalah perbandingan antara ukuran rumah pada gambar dengan ukuran rumah sebenarnya. Perhatikan gambar disamping.
Gambar tersebut menunjukan sebuah rumah dengan skala 1 : 100. Skala 1 : 100, artinya setiap jarak 1 cm pada gambar (model) mewakili 100 cm pada jarak sebenarnya. Jika lebar rumah pada gambar 7 cm, maka lebar rumah sesungguhnya adalah 7 x 100 cm = 700 cm = 7 m.
Dari uraian diatas dpat disimpulkan sebagai berikut.
Skala adalah perbandingan antar jarak pada gambar dengan jarak sebenarnya.
Skala =  
Secara umum, skala 1 : p artinya setiap jarak 1 cm pada gambar (model) mewakili p cm jarak sebenarnya.
Contoh soal :
Diketahui skala peta 1 : 1.200.000. jarak kota C ke kota Z pada peta tersebut 9 cm, tentukan jarak sebenarnya kota C ke kota Z.
Penyelesaian :
Skala = 1 : 1.200.000
Page 8
Jarak pada peta = 9 cm
Skala =
=
Jarak sebenarnya = 9 x 1.200.000 cm               
                             = 10.800.000 cm
                             = 108 km
Jadi, jarak sebenarnya kota A ke kota B adalah 108 km.

2.    Faktor Skala Pada Gambar Berskala
Skala pada peta yang sering kalian jumpai menunjukkan skala pengecilan. Artinya, ukuran pada peta lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Hal ini disebut factor skala. Factor skala dapat berupa pembesaran dan pengecilan. Contoh foto benda. Pada foto tampak kesamaan bentuk antara foto dan benda sebenarnya. Foto dapat diperbesar atau diperkecil.
            Pada gambar beskala selalu berlaku hal.
a.    Mengubah ukuran tetapi tidak mengubah bentuk
b.    Ukuran dapat diperbesar atau diperkecil

Contoh soal :
Sebuah foto berukuran lebar 3 cm dan tinggi 5 cm akan dibuat bingkai dengan lebar 9 cm. tentukan faktor skala dan tinggi bingkai foto tersebut.
Penyelesain :
Faktor skala = 3 cm : 9 = 1 : 2
Ukuran-ukuran pada foto bersesuaian dengan ukuran pada bingkainya, sehingga dapat ditulis perbandingan berikut.
=
  =
x    =
x    = 24 cm
Jadi, tinggi bingkai = 24 cm

Page 9
 

F.       BENTUK – BENTUK PERBANDINGAN
Secara umum ada dua perbandingan, yaitu perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai.
1.    Perbandingan Senilai (Seharga)
Pernahkah kalian membeli buku di toko buku ?
Kalian dapat membeli sejumlah buku sesuai dengan jumlah uang yang kalian punya. Jika harga 1 buah buku Rp. 6.500,00 maka harga 4 buah buku = 4 x Rp. 6.500,00
                                                                                        = Rp. 26.000,00
Makin banyak buku yang dibeli, makin banyak pula harga yang harus dibayar. Perbandingan seperti ini disebut perbandingan senilai.
     Pada perbandingan senilai, nilai suatu barang akan naik / turun sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan.

Contoh soal :
     Sebuah mobil memerlukan 4 liter bensin untuk menempuh jarak 36 km. Berapa jarak yang ditempuh mobil itu jika menghabiskan 34 liter bensin ?
Penyelesaian :
4 liter bensin menepuh jarak 36 km, sehingga 1 liter bensin menempuh jarak =  km
= 9 km. Jarak uang dapat di tempuh dengan 34 liter bensin = 36 x 9 km = 324 km. Jadi, jarak yang dapat ditempuh dengan 34 liter bensin adalah 324 km
     Dari comtoh diatas, jika banyaknya bensin bertambah maka jarak tempuh juga bertambah dan penyelesaian tersebut disebut perhitungan perbandingan senilai melalui perhitungan nilai satuan.

2.    Perbandingan Berbalik Nilai (Berbalik Harga)
Kalian telah mempelajari bahwa pada perbandingkan senilai, nilai suatu barang akan naik/turun sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan. Pada perbandingan berbalik nilai, hal ini berlaku sebaliknya.

Contoh soal :
Seorang peternak mempunyai persediaan makanan untuk 50 ekor sapi selama 9 hari. Jika peternak  itu menjual 5 ekor sapi, berapa hari persediaan makanan itu akan habis ?
Page 10
           
Penyelesaian :  45 ekor sapi selama 9 hari dan (50 – 5) = 45
Banyak Sapi (Ekor
Banyak Hari
50
45
9
x
X =  x 9 = 10
Jadi, untuk 45 ekor sapi, persediaan makanan akan habis selama 10 hari
Berdasarkan contoh diatas, makin sedikit jumlah sapi, makin lama persediaan makanan akan habis. Perbandingan antara banyak sapi dengan lama hari persediaan makanan habis adalah perbandingan berbalik nilai.
Jadi, pada perbandingan berbalik nilai berlaku hal, jika nilai suatu barang naik maka nilai barang yang dibandingkan akan turun, dan sebaliknya.

3.    Menggambarkan Grafik Perbandingan
Pada perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai, dapat dibuat grafik perbandingannya.perhatikan uraian berikut.
a.      Grafik perbandingan senilai

Tabel berikut menunjukan hubungan antara jarak yang dapat ditempuh dan waktu yang diperlukan oleh seorng siswa yang mengendarai sepeda.
                                                  
Jarak (km)
1
2
3
4
5
6
Waktu (menit)
3
6
9
12
15
18


Gambar di samping menunjukan grafik dari table diatas.
Tampak bahwa grafik perbandingan senilai barupa garis lurus. Jika jarak berambah (makin jauh), waktu yang dibutuhkan bertambah (makin lama).

b.         Grafik perbandingan berbalik nilai
Agar kalian mudah dalam membuat grafik perbandingan, buatlah table atau daftarnya terlebih dahulu.

Contoh soal :
Page 11
       Jarak antara dua kota dapat ditempuh dengan mobil selama 1 jam dengan kecepatan rata – rata 90 km/jam. Buatlah tabel data tersebut kemudian gambarlah grafiknya.
Penyelesaian :
Waktu (menit)
0,75
1
1,5
2
2,5
3
4
Kecepatan (km/jam)
120
90
60
45
36
30
22,5


Grafik dari tabel diatas sebagai berikut.
Dari garik disamping, dapat disimpilkan bahwa grafik perbandingan berbalik nilai berupa kurva mulus. Jika waktu bertambah (makin lam), kecepatan berkurang (makin turun). Dan sebaliknya.




G.      Memecahkan Masalah Sehari – Hari Yang Melibatkan Konsep Perbandingan
Jika kita amati masalah dalam kehidupan sehari-hari, banyak diantaranya dapat diselesaikan dengan konsep perbandingan. Untuk menyelesaikan, tentukan terlebih dahulu apakah perbandingan tersebut merupakan perbandingan senilai atau berbalik nilai. Kemudian selesaikan perhitungan sesuai dengan jenis perbandingannya.

Contoh soal :
     Seorang pedagang membeli 24 kg mangga seharga Rp. 42.000,00. Pada hari berikutnya, ia membeli 60 kg mangga dengan kualitas yang sama. Tentukan besarnya uang yang harus dibayar pedagang itu ?
Penyelesaian :
Soal diatas termasuk perbandingan senilai, karena makin banyak mangga yang dibeli, harga yang harus dibayar juga makin bertambah.
Cara :
Harga 24 kg mangga  = Rp. 42.000,00
Harga 1 kg mangga    =
                                    = Rp. 1.750,00
Harga 60 kg mangga  = Rp. 60 x Rp. 1.750,00
                                    = Rp. 105.000,00
Page 12
Jadi, pedagang tersebut harus membayar Rp. 105.000,00.
H.      Latihan Soal Dan Evaluasi
                   I.     Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1.        Jika harga 1 kuintal beras Rp. 600.000,00, dijual mengalami kerugian Rp. 15.000,00 maka harga jual tiap kilogram beras tersebut adalah …

a.    Rp. 5.775,00
b.    Rp. 5.800,00
c.    Rp. 5.850,00
d.   Rp. 5.900,00

2.        Pak Edi membuat rak buku dengan biaya Rp. 40.000,00/buah. Ketika dijual, dua buah diantaranya laku Rp. 85.000,00 per buah dan sisanya laku Rp. 65.000,00 per buah. Keuntungan yang diperoleh Pak Edi adalah …

a.    2,5 %
b.    5 %
c.    50 %
d.   75 %

3.        Harga suatu barang dengan diskon 50 % diketahui Rp. 20.000,00. Harga barang sebelumnya didiskon adalah …

a.    Rp. 30.000,00
b.    Rp. 20.000,00
c.    Rp. 25.000,00
d.   Rp. 35.000,00

4.        Tini menyimpan uang di bank sebesar Rp. 1.200.000,00 dengan suku bunga tunggal 12 % setahun. Bunga yang diterima Tini pada akhir bulan kesebelas adalah …

a.    Rp. 144.000,00
b.    Rp. 132.000,00
c.    Rp. 160.000,00
d.   Rp. 156.000,00

5.        Diketahui berat bruto 3 karung beras 300 kg. jika tara 1,5 %, netonya adalah …

a.    290,5 kg
b.    295,5 kg
c.    29,5 kg
d.   297,5 kg

6.        Seorang karyawan memperoleh gaji sebulan Rp. 1.400.000,00 dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 4.80.000,00. Jika besar pajak penghasilan 10 %, besar gaji yang diterima karyawan itu adalah …

a.    Rp. 920.000,00
b.    Rp. 1.260.000,00
c.    Rp. 1.308.000,00
d.   Rp. 1.352.000,00

7.        Bentuk paling sederhana dari perbandingan 4  : 3  adalah …

a.    4 : 3
b.    6 : 5
c.    5 : 6
d.   4 : 5

8.        Diketahui suatu peta beskala 1 : 40.000.000. Jika jarak kedua Kota A dan B pada peta tersebut 5 cm, jarak sebenarmya dari Kota A dan B adalah …

a.    200 km
b.    2.000 km
c.    20.000 km
d.  
Page 13
200.000 km

9.        Suatu mobil memerlukan bensin 50 liter untuk menempuh jarak 450 km. Jika mobil tersebut menghabiskan bensin 5 liter, jarak yang dapat ditempuh adalah …

a.    42 km
b.    43 km
c.    44 km
d.   45 km

10.    Seorang pemborong akan membangun rumah dalam waktu 48 hari, jika dikerjakan oleh 18 pekerja. Jika ia menghendaki selesai dalam waktu 32 hari, banyaknya tambahan pekerja yang diperlukan adalah …

a.    4 pekerja
b.    9 pekerja
c.    12 pekerja
d.   24 pekerja


           II.          Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1.      Seorang pedagang mempunyai modal Rp. 500.000,00. Uang itu ia gunakan untuk membeli dua lusin pakaian anak. Jika pedagang tersebut menjual pakaian anak dengan harga Rp. 20.500,00 per buah, untung atau rugikah pedagang tersebut ?
2.      Seekor kambing dibeli dengan harga Rp. 600.000,00. Berapa rupiah kambing itu harus dijual agar diperoleh keuntungan 8% ?
3.      Sebuah sekolah membeli 120 buku matematika dengan harga Rp. 4.250,00 per buah. Sales buku matematika memberikan rabat 20% kepada sekolah tersebut. Tentukan harga pembelian yang harus dibayar sekolah tersebut.
4.      Suatu barang dibeli tunai dengan harga Rp. 100.000,00. Jika barang ini dijual lagi dengan harga jual Rp. 79.000,00, tentukan persentase kerugiannya ?
5.      Untuk menempuh jarak dua kota dengan kecepatan rata – rata 40 km/jam diperlukan waktu 10 jam. Tentukan lama perjalanan jika kecepatan 60 km/jam ?
Page 14
 

4 komentar:

  1. Harga spidol + gelas = 11.000
    Harga gelas 10.000 lebih mahal dari spidol
    Berapa harga masing masing barang?

    Izin bertanya untuk cara mendapatkan hasilnya

    BalasHapus
  2. mohonmaaf tulisan nya agak aneh dan ada yang kosong sehingga saya tidak tau materinya

    BalasHapus
  3. 8Bitdo is an outstanding software development studio that has
    8Bitdo is an outstanding software development studio that has worked on 안산 출장샵 the 동두천 출장샵 Sega 당진 출장샵 Genesis, 세종특별자치 출장샵 Master System and a number 충청남도 출장마사지 of other console platforms.

    BalasHapus